oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Sabtu, 27 November 2010

Minat dan Bakat

Siap Menampung Minat Bakat
// Untuk Mengurangi Kenakalan Remaja

RADAR BENGKULU – Di zaman yang serba modern sekarang, para remaja kerap kali lupa dengan hal-hal yang berbau tradisional. Seperti tari dan lagu tradisional. Tidak sedikit remaja yang terjebak dengan kehidupan pergaulan bebas. Seperti seks pra nikah, Narkotika, balapan liar. Untuk mengurangi tingkat remaja yang rusak karena perkembangan zaman, sebenarnya banyak hal kegiatan yang mereka bisa ikuti. Seperti penyaluran bakat yang dimilikinya, bisa dalam bentuk menari, menyanyi, musik dan bahkan di bidang pantun.
Di kota Bengkulu sendiri sangat banyak sanggar-sanggar yang bisa mengasah bakat anak muda sekarang. Yakni sanggar Jerang Laturi, Orkes Gamat Mandiri, Gamat Bengkulu, Yanti Sembut, Sanggar Esi. Itu baru beberapa sanggar, masih ada lagi yang akan mengisi waktu luang para remaja. Di sanggar ini selain bisa menyalurkan bakat, juga akan bisa menorehkan prestasi ke berbagai ajang.
Diharapkan dengan banyaknya kaum muda yang bergabung dalam sanggar tradisional tersebut, akan lebih kenal dan bisa mengembangkan budaya tradisional khususnya budaya Bengkulu. Dengan demikian budaya tersebut dari generesi ke generasi tidak akan hilang atau pudar.
Seperti yang diadakan oleh Sanggar Jerang Laturi. Dalam sanggar ini akan mengasah semua bakat orang, mulai dari menyanyi, tari dan bahkan berbalas pantun. Namun konteks sanggar ini tidak pernah lari dari adat istiadat Bengkulu. Sebab lagu, tari dan pantun yang akan dipersembahkan masih bersifat tradisional.
Dikatakan pimpinan sanggar Jerang Laturi, Azis Kaum, sanggar ini telah berdiri sejak 1 September 2003. Tidak hanya menerima anggota sanggar yang remaja saja, tetapi semua umur akan diterima mulai dari anak-anak sampai orang tua. Namun, dari anggota yang dimiliki sanggar ini, mayoritas masih remaja. “Siapa saja yang mau masuk kesanggar ini boleh. Artinya, terbuka untuk umum. Asalkan ada bakat yang dimilikinya, baik itu tari, nyanyi atau lomba berbalas pantun,” kata Azis Kaum kepada Radar Bengkulu, Sabtu (24/11).
Dijelaskannya, anggota sanggar ini sekarang telah memiliki 40 orang. Dan telah banyak mengikuti kegiatan, baik untuk daerah Bengkulu sendiri maupun nasional. Kegiatan untuk daerah lokal sering mengisi acara-acara daerah di stasiun televisi lokal, yakni TVRI Bengkulu. Selain mengisi TV lokal juga sering mengikuti pagelaran seni ditingkat nasional. Yaitu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. “Biasanya sanggar ini juga selalu mengikuti acara rutinitas Bengkulu, yaitu perayaan tabot,” tambah Azis.
Dari kegigihan Azis mengembangkan bakat remaja di Sanggar Jerang Laturi, telah menorehkan beberapa prestasi. Diantaranya pada tahun 2006 mendapat panggilan ke Provinsi Riau untuk lomba pantun se-Sumatera. “Pada acara tersebut saya tanpa teks atau persiapan, jadi ketika lomba saya membalas pantun secara spontanitas. Dan acara tersebut langsung diadakan oleh Menteri Lingkungan Hidup,” jelas Azis.
Untuk dapat menghasilkan hasil seni yang bisa membanggakan Bengkulu, Azis mengadakan latihan seminggu sekali. “Latihan ini sengaja saya buat setiap malam Selasa, sekaligus untuk mempersiapkan untuk acara hari Rabu. Sebab setiap hari Rabu sore sanggar kami mengisi acara di TVRI Bengkulu,” tambah Azis.
Tidak hanya sukses mengisi acara TV lokal, sanggar ini juga telah mencetak beberapa keping kaset. Baik kaset untuk lagu maupun tari. “Tapi saya tidak memperjualbelikan kaset tersebut kepada umum, hanya kepada pejabat tertentu saja. Karena saya takut kaset hasil ciptaan saya nanti dibajak sama orang,” papar Azis.
Namun untuk menghasilkan penyanyi yang berbakat, Azis selalu mengadakan penyeleksian terhadap anggotanya. Yang dinilai dari suara, tempo lagu, performance, serta etika bernyanyi. “Sebab kalau mau masuk rekaman, tidak boleh sembarangan penyanyi saja. Tapi untuk sekarang sanggar ini belum mempunyai dapur rekaman, masih meminjam sama orang lain,” kata Azis.
Menurut Azis, dengan mendirikan sanggar tersebut, ada kepuasan tersendiri. Dan semua karya-karya yang dikembangkan dari anggotanya merupakan hasil ciptakannya sendiri. “Semuanya adalah hasil ciptaan saya, mulai dari lirik lagu maupun hasil tarian. Dan saya berharap dengan banyaknya remaja yang bergabung dalam sanggar ini bisa menghasilkan remaja yang berkualitas dan tidak mengikuti pergaulan bebas,” tambah Azis. (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar