oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Jumat, 26 November 2010

Pentingnya Salat 5 Waktu
Oleh : Ustadz. Drs. Ardini

RADAR BENGKULU – Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah!
Di zaman Nabi Musa AS, ada suatu perbuatan keji yang dilakukan ayah kandung kepada anak kandungnya sendiri. Yaitu, berbuat zina kepada anak kandungnya sendiri, kemudian melahirkan dan setelah melahirkan kedua anak tersebut dibunuhnya. Maka Nabi Musa AS melaporkan peristiwa tersebut kepada malaikat Jibril, “Sungguh besar dosa umatku ini wahai Jibril.” Jibril pun menjawab, “Hai Musa! Ketahuilah olehmu ada dosa yang lebih besar dari kasus laki-laki tersebut.” “Dosa apa wahai Jibril?” tanya Nabi Musa. Malaikat Jibril menjawab, “Dosa seseorang yang meninggalkan salat dengan sengaja.”
Oleh sebab itu, betapa besarnya dosa seseorang yang berani meninggalkan shalat dengan sengaja, telah dibandingkan dengan satu kasus yang amat keji dan kejam. Tetapi, kata Jibril, lebih besar lagi dosa seseorang yang berani meninggalkan shalat dengan sengaja. Mengapa akhir-akhir ini orang merasa tidak berdosa meninggalkan shalat 5 waktu?
Inilah yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW pada saat 120 hari lagi beliau akan meninggalkan dunia. Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat dan bersabda, yang artinya: “Nanti akan tiba masanya kepada manusia tidak tinggal Al-quran kecuali tulisannya saja. Dan islam tinggal namanya saja, mereka mengaku islam tetapi mereka jauh dari ajaran islam. Masjid dibangun megah, tetapi jamaahnya tidak ada, ulama di zaman itu sejahat-jahat ulama dibawah kolong langit ini, dari mulut mereka keluar bermacam fitnah, namun fitnah itu kembali kepada dirinya.”( H.R. Al Hakim).
Mudah-mudahan kita tidak termasuk kepada orang-orang yang diramal rasululah SAW dengan sabdanya itu. “Banyak orang pintar tapi bodoh dalam pemahaman”.
Salat dan puasa tidak berbekas ke dalam hati dan tidak membangkitkan semangat untuk menerima islam dan melaksanakan ajarannya secara utuh didalam aspek kehidupan. Hajinya pun tidak berperan merubah cara hidupnya yang dimonopoli oleh cara-cara hidup yang datang dari luar islam. Sikapnya tidak obahnya dengan sikap Snouck Hurgronye yang setelah menukar namanya dengan Abd Gaffar sekedar bisa masuk ketanah haram Makkah. Kemudian dipelajarinya Al-quran dan hadits, tetapi hatinya kotor penuh dendam terhadap Islam.
Kemudian ia menetap dan mengaku sebagai seorang ulama yang pernah bermukim di Mekkah tetapi predikat keulamaannya digunakan untuk menipu rakyat dan merusak aqidah serta membuat umat berpecah belah.
Tipe ulama seperti Snouck Hurgronye akan bermunculan suatu saat. Sebagaimana dikatakan Rasulullah dalam sabdanya, “Islam tidak akan dapat dihancurkan oleh yahudi, oleh nasrani, oleh budha dan hindu, tetapi Islam akan hancur oleh umat Islam sendiri. Mudah-mudahan saja kita tidak termasuk kedalam golongan yang menghancurkan Islam sendiri.”
Dalam ajaran Islam, nafsu bukan dibunuh tetapi dikendalikan dengan akal sehat yang disinari iman dan taqwa sebagai tempaan ibadah puasa. Orang yang mampu menundukkan hawa nafsu dia adalah patriot sejati.
Oleh karena itu, kehidupan beriman dan bertaqwa harus mewarnai kehidupan pribadi, rumah tangga, lingkungan, bernegara dan kehidupan umat secara keseluruhan.

Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah!
Kepedulian kita terhadap kaum dhuafa dan masyarakat miskin serta anak yatim adalah untuk mewujudkan amar makruf, sedangkan segala perbuatan yang dapat merusak diri sendiri dan lingkungan adalah perbuaatan nahi munkar disebabkan pengaruh hawa nafsu dan bujukan setan. Oleh sebab itu dalam al-quran dijelaskan yang artinya “Dirikanlah salat, karena sesungguhnya salat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar”
Sejarah kehidupan manusia telah tercatat bahwa manusia yang tunduk kepada hawa nafsu berarti kehancuran telah diambang pintu. Di saat itu manusia akan lebih ganas daripada binatang buas, lebih jahat dari iblis dan setan sehingga rusaklah sendi-sendi kehidupan, karena yang berkuasa adalah hawa nafsu laksanaserigala yang lapar bila dimasukkan kedalam kandang mangsanya. Meskipun manusia itu masih dibalut dengan pakaian indah dan serba ragam. Pantas jika dikatakan rasulullah bahwa perang dengan hawa nafsu termasuk “jihadin nafsu” yang lebih besar daripada peperangan badar yang berhadapan dengan kafir qurais.
Hadirin Rahimakumullah!
Jika kita mau menyadarinya tentu generasi muda kita akan terhindar dari bahaya yang sedang mengancam masyarakat dan Negara kita dewasa ini seperti Miras, Narkoba dan perilaku yang menyimpang lainnya. (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar