oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Senin, 08 November 2010

Profil Lurah Dusun Besar

Suka Bergaul dan Rendah Hati

RADAR BENGKULU – Arman Jihan, S.sos yang menjabat sebagai Lurah Dusun Besar selalu mempunyai prinsip selalu siap melayani masyarakat. Ini diperlihatkannya dari cara lurah yang sudah menjabat selama 2 tahun ini bergaul dengan masyarakat. Karena baginya kepentingan masyarakat sangat penting. Jadi untuk melakukan pendekatan dengan warga harus banyak bergaul dengan semua elemen masyarakat.
“Kalau kita memimpin harus siap melayani masyarakatlah, caranya biar kita dapat bekerjasama dengan masyarakat harus akrab dulu. Tidak peduli itu anak-anak sampai orang tua,” tutur Arman Jihan kepada Radar Bengkulu, Senin (8/11).
Lurah jebolan STIA Bengkulu ini menambahkan, selalu meluangkan waktu untuk kepentingan kelurahan daripada urusan pribadinya. Ini terbukti dari jam kerja yang di pakai olehnya, sampai 24 jam. Dan karena sifat rendah hati yang dimiliki membuatnya tidak segan-segan untuk melakukan sesuatu pekerjaan berat, misalnya memotong rumput.
“Saya selalu memberikan waktu untuk kelurahan ini 24 jam. Jadi, kapan pun ada permasalahan saya siap untuk membantunya. Karena menurut saya kepentingan warga lebih penting dari segala-galanya. Dan bagi saya semua warga itu sama dan saya pun tidak akan segan-segan untuk mengerjakan pekerjaan seperti memotong rumput. Kalau jam kerja sudah habis, biasanya saya ganti baju di kantor cukup dengan memakai baju kaos, sudah itu saya ambil mesin untuk memotong rumput,” katanya dengan panjang lebar.
Pria kelahiran Manna, 3 Januari 1966 ini mengaku mendapat kendala dalam kepemimpinannya. Yakni mendapatkan kesadaran masyarakat sebagai warga Indonesia yang baik masih minim karena masih banyak warga yang belum sadar pentingnya pembayaran pajak. Selain itu, kurangnya keinginan masyarakat pendatang ingin mendaftarkan diri sebagai warga setempat.
“Kalau menurut saya, kesadaran warga kelurahan ini masih sangat minim untuk masalah pajak. Masih banyak yang berceceran dalam pembayarannya. Dan ada pula orang pendatang yang asal tinggal saja di kelurahan ini, jadi ketika mereka bermasalah baru mengaku sebagai warga di sini. Yang lebih mengejutkan lagi kemarin itu ada kasus sudah 1 tahun tinggal di sini, tapi belum terdaftar menjadi warga di sini,” paparnya lagi. (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar