oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Rabu, 24 November 2010

Jeruk Kalamansi Siap
Hasilkan 20 Kg/Batang
// Jadi Ciri Khas Bengkulu
RADAR BENGKULU – Dengan ditandatangani MoU antara Pemda Kota dengan Koperasi HKTI yang berlangsung kemarin, (24/11) di Perumnas Griya Indah Betungan menandakan jeruk kalamansi resmi menjadi icon Bengkulu. Itu diungkapkan walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi, SH, MH dalam kata sambutannya. “Tidak ke Bengkulu, kalau tidak bawa jeruk kalamansi. Dan nanti Bengkulu tidak hanya dikenal dengan Rafflesia saja, tapi juga dengan hasil jeruknya,” kata Kanedi.
Kanedi menambahkan, agar mendapatkan jeruk yag berkualitas, masyarakat harus belajar perawatannya. Sehinggga, warga bisa memperoleh hasil yang memuaskan, yakni 20 Kg per batang. Dipilihnya pekarangan rumah sebagai tempat penanam jeruk untuk meningkatkan industri rumah tangga. Karena lahan yang dipergunakan untuk 1 pohon jeruk tidak memakan lahan yang luas. “Diharapkan dengan adanya industri rumah tangga, bisa membantu perekonomian rakyat. Dan hasil dari jeruk kalamansi bisa diolah menjadi sirup untuk memenuhi vitamin C,” tambah Kanedi.
Iskandar Ramis menerangkan penanaman jeruk kalamansi akan ditanam sebanyak 1.000 batang. Sebanyak 600 batang di Perumnas Griya Indah Betungan, 100 batang di Perumnas Brimob, 100 batang di Perumnas Kompi 144, 100 batang komplek danlanal serta 100 batang di Balai Kota.
“Jeruk kalamansi ini sebenarnya berasal dari Amerika latin, tapi setelah diadakan uji praktik ternyata daerah Bengkulu sangat cocok dijadikan untuk penghasil jeruk ini,” jelas Iskandar kepada Radar Bengkulu, Rabu (24/11).
Dijelaskan Iskandar, untuk penanaman jeruk hanya memakan luas lahan 40 cm dengan kedalaman 40 cm juga. Serta dalam waktu 3 bulan, masyarakat sudah bisa menikmati hasil panen yang mencapai 20 kg per batang. Karena bibit yang akan dibagikan merupakan hasil okulasi dan cangkokan, dalam waktu 3 bulan jeruk kalamansi sudah bisa dipanen.
“Kalau menunggu dari biji akan memakan waktu yang lama yaitu berkisar 3,5 tahun. Makanya, biar lebih cepat panen kita lakukan okulasi atau cangkok. Dan warga juga tidak perlu khawatir tentang akar jeruk yang akan merusak bagunan rumah mereka, karena perkembangan jeruk ini hanya memakan tempat yang kecil,” jelas Iskandar yang juga menjabat sebagai anggota koperasi.
Ternyata penanaman jeruk kalamansi ini mendapat respon yang baik dari warga, mereka sangat mendukung kegiatan ini selain bisa mendapat keuntungan dari hasil jeruk membuat pekarangan rumah indah. “saya sangat setuju sekali, kalau bisa jangan hanya jeruk saja yang dikasih untuk ditanam. Bisa juga rambutan dan lainnya,” kata Beti Neliana warga perumahan Polda. (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar