Warga Kandang Meninggal di RS Jiwa

RADAR BENGKULU – Ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat agar tetap menjalin hubungan yang baik dengan keluarganya walaupun hanya sekadar lewat komunikasi. Seperti yang dialami Mahmud (53) warga Kelurahan Kandang asal Jawa Medan, terpaksa jenazahnya dikuburkan di TPU RSUD. M. Yunus Bengkulu. Pasalnya Mahmud di Bengkulu hidup hanya sebatang kara dan tidak pernah memberitahukan siapa keluarganya.
Mahmud yang sehariannya berprofesi sebagai sopir truk sawit telah lama mengidap penyakit maag kronis. Kawan-kawannya sesama sopir menyarankan agar Mahmud segera pulang ke keluarganya, tapi ditolak oleh Mahmud.
“Sejak dia sakit keras kami sudah menyuruhnya pulang kampung dan kami sumbang untuk ongkosnya tapi dia menolak,” kata rekannya Tijung kepada Radar Bengkulu, Rabu (8/12).
Walaupun Mahmud menolak pulang, oleh teman-temannya tetap mengurusinya. Dan Mahmud juga sempat dirawat di rumah sakit M. Yunus, tapi karena terkendala dana, Mahmud kembali dirawat di kediamannya. “Setelah itu penyakitnya kambuh lagi, karena tidak ada uang kami bawa ke RS Jiwa saja, dan Mahmud sudah 2 hari dirawat disana. Dan tadi siang sekitar pukul 13.00 Mahmud meninggal dunia,” jelas Tijung.
Karena tidak ada keluarganya, oleh RS Jiwa menyerahkan jenazah Mahmud untuk diurus oleh pihak RS Umum M Yunus. “Kami setuju dengan pihak RS Jiwa, dan kami juga sebagai temannya akan membantu pihak rumah sakit untuk mengurus jenazahnya. Masalah biaya kami akan urus, karena ini merupakan kewajiban sesama Muslim,” tambah Tijung.
Tijung menambahkan, Mahmud pernah bercerita kalau dia sebenarnya keturunan Medan-Jawa. Dan pernah mempunyai istri, tapi sudah meninggalkannya. “Ceritanya hanya sebatas itulah, dimana di Medan atau Jawa saya tidak tahu pasti,” papar Tijung. (cw14)