oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Jumat, 17 Desember 2010

Unib dan Unihaz
Bertolak Belakang
// Soal e-Voting
RADAR BENGKULU – Ketua BEM Fisipol Unib Lezi Zurkarnaen mengatakan, dengan dilakukannya e-voting maka akan lebih trasparan. Dengan dilakukannya pemilihan secara e-voting, setiap suara yang masuk bisa langsung diketahui. Sehingga untuk mengetahui suara yang masuk tidak perlu ada penghitungan suara secara manual.
“Kami setuju dengan e-voting. Mengingat cara perhitungan suaranya yang tepat dibandingkan manual,” kata Lezi kepada Radar Bengkulu, Kamis (16/12).
Ditambahkan Lezi, untuk penerapan e-voting di Bengkulu butuh persiapan yang matang. Masih membutuhkan perbandingan-perbandingan yang matang. “Baik itu perbandingan tentang pemakaian teknologi dan persipan masyarakat untuk memakai sistem e-voting dalam pemilihan,” jelas Lezi.
Bertolak belakang, Presiden BEM Unihaz Erwan Junaidi mengatakan, tidak setuju dengan diterapkannya sistem e-voting. Pasalnya, pemilihan dengan menggunakan e-voting tidak akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Karena masyarakat yang akan memilihnya hanya bisa mengenalnya sesaat, tanpa mengetahui secara pasti visi dan misinya. “Saya belum setuju, karena dengan transparan maka kebebasan dalam pemilihan tidak akan terkontrol,” jelas Erwan.
Ditambahkan Erwan, pemilihan secara manual lebih akurat. Karena warga akan bisa memilih pilihannya secara tertutup. Kalau e-voting diterapkan juga akan menimbulkan kendala. Masih banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana pemilihan secara e-voting. “Tetap secara manual saja, karena dengan manual masyarakat akan lebih paham,” papar Erwan. (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar