oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Rabu, 08 Desember 2010

Di Arena Tabot, Diusir

RADAR BENGKULU – Pengusiran untuk pedagang kaki lima tidak hanya terjadi di Pasar Panorama atau Pasar Minggu, ternyata di area tabot para pedagang kaki lima tetap diusir oleh yang berwajib. Hal ini diceritakan pedagang es buah, Leni (40). Menurutnya, selama berjualan saat perayaan tabot, Leni selalu mengalami pengusiran.
“Biasanya pengusiran dilakukan sekitar jam 3 sore, kalau sudah ada pengusiran saya langsung buru-buru mendorong gerobak es saya,” kata Leni kepada Radar Bengkulu, Rabu (8/12).
Pedagang asal Linggau ini menjelaskan sengaja memilih berjualan di area tabot untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Tapi harapan tersebut tidak tercapai. Sebab, orang ramai mulai mengunjungi tabot pada sore hari, setelah dia diusir. “Karena tabot sekali setahun, apa salahnya saya mencari rejeki di sini? Siapa tahu saya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih karena orang banyak yang berkunjung,” tambah Leni.
Leni menambahkan rela mendorong gerobak es miliknya dari Sentiong sampai ke Tapak Paderi. Walau berat, Leni hanya mendorong sendirian. “Saya dorong sendiri gerobak ini, karena tidak ada duit untuk menyewa mobil. Seandainya kalau saya diizinkan berjualan sampai sore dan es saya laris, mungkin saya membawa gerobak ini dengan bantuan mobil,” jelas Leni.
Jenis dagangan yang dibawa Leni cukup sederhana, seperti es buah, es kelapa muda serta es cendol. Sedangkan harga yang ditawarkannya juga cukup murah yaitu Rp 2 ribu per gelas. “Untuk jenis es yang mana saja, saya kasih harga yang sama,” papar Leni. (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar