oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Jumat, 03 Desember 2010

15 Macam Dosa yang
Mengundang Azab
Oleh: Ustad H. Rusyadi Syam
RADAR BENGKULU – Hadirin kaum muslimin yang berbahagia! Kita sebagai manusia adalah seperti pengembara yang singgah sementara di bumi Allah SWT. Kita laksana seorang tamu, baik atau tidak sambutan tuan rumah kepada kita sangat tergantung kepada sikap perilaku kita. Bila kita sopan, tahu diri dan tampil menyenangkan, tuan rumah tentu akan mendapat sambutan dengan baik. Tuan rumah akan menyambut dengan suka cita.
Kita tidak saja dipersilahkan untuk singgah dan menginap, tetapi jamuan dan segala macam hidangan dengan suka rela mereka berikan. Sebaliknya, bila kita menjadi tamu yang tidak tahu sopan santun, berpenampilan tidak senonoh, tentunya tidak akan mendapat sambutan yang menyenangkan. Bukan saja tidak diterima, tetapi mungkin justru akan diusir sebelum kita mampir.
Demikian pula kehidupan manusia. Bila kita menjadi manusia yang tahu berterimakasih, bersyukur atas nikmat yang telah dianugerahkan-Nya, beriman, beramal saleh, dan bertakwa kepada-Nya tentu kita akan mendapatkan segala karunia-Nya.
Allah SWT berfirman yang artinya “Jikalau sekiranya penduduk negeri-ngeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S. Al-A’raaf:96).
Hadirin Rahimakumullah! Rasulullah SAW bersabda apabila umatku telah mengerjakan 15 macam dosa, maka Allah SWT pasti akan menurunkan azab. Adapun 15 dosa tersebut adalah apabila kekuasaan dianggap rampasan oleh yang berkuasa, artinya dimana sang penguasa atau pemimpin bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan atau rakyatnya. Perbuatan kedua adalah bila amanah dianggap jatah. Apabila ada yang menyampaikan amanah, hal tersebut harus benar-benar disampaikan. Jangan pernah memakai yang bukan hak atau milik kita karena itu termasuk perbuatan yang mengundang azab.
Perbuatan ketiga adalah bagi orang yang sangat sulit untuk mengeluarkan zakat, dimana orang tersebut untuk mengeluarkan zakat dianggapnya sebuah kerugian. Sementara itu tujuan dari pengeluaran zakat adalah untuk membersihkan harta kekayaan dari hak-hak orang miskin atau fakir. Perbuatan keempat adalah bila suami tunduk kepada kemauan istri. Karena didalam agama islam yang menjadi pemimpin atau kepala rumah tangga adalah suami. Seharusnya sang istri berada dibawah kepemimpinan suami.
Perbuatan kelima adalah bila seorang anak durhaka kepada ibunya. Sehubungan dengan penghormatan terhadap ibu, ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, yang diriwayatkan dalam suatu hadis yang artinya,”Seorang sahabat menghadap kepada Rasulullah SAW, dan berkata, “Ya Rasulullah, saya punya ibu yang sudah tua. Setiap hari saya jaga, dan saya perhatikan segala keperluannya. Setiap kali mau pergi, diusahakan agar saya sendiri yang menggendongnya. Tak pernah lepas dari pengamatan saya. Tak pernah bermasam budi kepadanya. Segala usaha dan penghasilan saya serahkan kepadanya. Apakah saya telah dapat membalas budi kebaikannya?” Rasulullah SAW menjawab, “belum! Sedikit pun belum memadai.” Sahabat bertanya lagi, “Apa sebabya ya Rasulullah?” Ibumu memeliharamu dengan harapan agar engkau panjang umur, sedangkan engkau sendiri menjaga atau merawat ibumu dengan harapan agar ibumu segera meninggal (Abu Hassan Almawardi).
Sedangkan perbuatan keenam adalah bila seseorang mengikut saja kepada temannya. Perbuatan ketujuh, bila seseorang menjauh dan sinis kepada ayahnya. Perbuatan kedelapan adalah seseorang yang bikin keributan atau kehebohan di dalam mesjid. Kesembilan, apabila pemimpin suatu kaum terdiri dari orang-orang yang tidak berbudi. Kesepuluh adalah orang yang dimuliakan karena takut akan kejahatan atau perbuatannya. Kesebelas, minuman keras sudah merajalela tanpa terkendali lagi. Keduabelas, orang kaya dan suka pamer dengan kekayaannya. Ketigabelas, dengan ditonjolkan atau banyaknya penari-penari wanita yang tidak pantas lagi oleh agama islam. Keempatbelas, marak dan banyaknya jenis-jenis musik yang bukan berbau islami melainkan band-band. Kelimabelas, generasi baru sudah mengutuk generasi sahabat-sahabat nabi dan tabiin.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang artinya, “ Bila ini terjadi maka tunggulah datangnya angin, gempa atau longsor,” (H.R. Tirmizi dari Ali Bin Abi Thalib). (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar