oke deh

Gayus Akui Terima $3,5 Juta dari Alif Kuncoro Pengacara KPC, Aji Wijaya, "Itu kan hanya pengakuan Gayus. Dalam hukum berlaku prinsip siapa yang mendalilkan, dia yang harus membuktikan." BERITA TERKAIT Gayus Tambunan Berharap Bebas Gayus Tambunan Menyesal 'Salah Jalan'

Jumat, 03 Desember 2010

Smegma Bisa Menyebabkan Kanker Rahim

RADAR BENGKULU – Khitan atau yang lebih akrab dikenal dengan sunat itu sangat penting artinya. Pasalnya, smegma merupakan salah satu faktor perempuan bisa mengidap penyakit kanker rahim. Smegma tersebut banyak tumbuh virus yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Akibat dari infeksi tersebut tidak hanya akan berdampak terhadap lelaki, tetapi juga akan berdampak terhadap pasangannya. Hal tersebut diutarakan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. M. Zayadi Hoesein, SpOG.
“Smegma ini akan terjadi pada laki-laki yang belum disunat. Sebab, di kepala penisnya akan menumpuk lemak yang bisa mengundang virus. Serta mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Dengan bertumpuknya virus tersebut, ketika pasangan tersebut melakukan hubungan badan, maka perempuan juga akan terkena virus smegma tersebut yang bisa menyebabkan kanker rahim. Oleh karena itu, laki-laki sangat dianjurkan untuk disunat untuk menghindari smegma,” kata Zayadi kepada Radar Bengkulu, Kamis (2/12).
Selain smegma, masih ada beberapa hal penyebab kanker rahim. Seperti, berkembangnya human papilloma virus. Biasanya penderita kanker rahim karena virus ini akibat sering berganti-ganti pasangan. “sebenarnya dampak dari gonta-ganti pasangan tidak hanya menyebabkan penyakit HIV/AIDS, dari human papilloma virus bisa menyebabkan kaum perempuan mengidap penyakit kanker rahim,” kata Zayadi.
Tidak hanya itu, seperti kekurangan gizi, faktor kebersihan daerah kewanitaan, perempuan yang banyak anak juga bisa menyebabkan kanker rahim. Untuk daerah Bengkulu, menurut dokter spesialis kandungan jebolan UGM ini penderitanya diakibatkan oleh faktor kebersihan. “Penderita kanker rahim karena faktor kebersihan kebanyakan adalah orang desa. Mungkin karena terbiasa hidup di kebun, jadi mereka tidak terlalu memperdulikan kebersihan daerah kewanitaan mereka. Karena mereka sering buang air kecil sembarangan tanpa membersihkannya lagi,” jelas Zayadi.
Ditambahkan Zayadi, untuk penderita kanker rahim tidak ada peningkatan jumlah yang drastis. Tapi untuk penderita kanker rahim rentan diusia 20 sampai 50 tahun. “Untuk angkanya tidak ada peningkatan. Masih normal. Kadang-kadang 1 atau 2 orang dalam sebulan. Tapi kebanyakan pasien yang saya tangani adalah mereka yang berasal dari desa,” tambah Zayadi.
Sementara itu, untuk penderita penyakit kanker rahim yang memasuki stadium 1 sampai 2A masih bisa diangkat rahimnya melalui operasi. Sedangkan untuk stadium 2B sampai 3 lebih penyembuhannya melalui terapi radiasi atau radioterapi. “Untuk sementara penyembuhan melalui radioterapi belum bisa dilaksanakan di Bengkulu. Kalau ada pasien, harus dirujuk ke rumah sakit di luar provinsi. Seperti Padang, Palembang, Jakarta,” papar Zayadi. (cw14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar