Suara Pedagang Siomay Keliling

Keluhkan Pembeli Sepi
RADAR BENGKULU – Ternyata tidak hanya pedagang yang di dalam pasar yang mengalami pembeli yang sepi, para pedagang makanan keliling juga mengalami hal yang sama. Seperti dialami seorang pedagang Siomay Bandung keliling, Burhanuddin (45). “Kadang-kadang saya sudah keliling dari rumah saya di Penurunan sampai arah Lempuing hanya laku beberapa porsi saja,” Kata Burhanuddin kepada Radar Bengkulu, Selasa (7/12).
Menurut Burhanuddin, pembeli sepi bukan hanya faktor ekonomi saja. Tetapi karena pedagang siomay sudah bertambah banyak. Tidak hanya siomay keliling tapi juga pedagang siomay yang menetap atau sudah mengontrak tempat. “Saya perhatikan sudah banyak pedagang siomay sekarang, sehingga persaingan untuk menarik pelanggan semakin tinggi. Saya sudah berjualan di Bengkulu 18 tahun, dulu pendapatan saya masih diatas Rp 300 ribu perhari, sekarang hanya Rp 100 ribu perhari.” tambah Burhanuddin.
Burhanuddin menjelaskan, rute perjalanan untuk menjajakan siomay khas Bandung mulai dari kediamannya di Penurunan mengarah ke Jl. Kenanga dilanjutkan ke Jl. Batanghari Padang Harapan dan terus melaju ke arah Sentiong. “Tapi kalau saya capek, saya sering nongkrong di simpang Lempuing. Karena sore-sore di sana banyak anak-anak,” jelas Burhanuddin.
Harga siomay yang ditawarkan Burhanuddin cukup terjangkau yaitu Rp 5 ribu perporsi. Pedagang asal Bandung ini juga menjelaskan, tidak ada yang susah untuk menemukan bahan-bahan baku siomay. “Siomay ini saya buat sendiri. Biasanya setiap pagi, saya belanja bahan-bahannya ke pasar. Dan malam lalu saya memasaknya untuk dijual besok,” papar Burhanuddin. (cw14)